Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto, menyebut bahwa operasi tangkap tangan terhadap Rektor Universitas Lampung (Unila), Karomani (KRM); Wakil Rektor (Warek) 1 Bidang Akademik Unila, Heryandi (HY); Ketua Senat Unila, M Basri (MB); serta pihak swasta yang diduga sebagai pemberi suap, Andi Desfiandi (AD), akan terus dilakukan pengembangan dan melakukan upaya-upaya paksa dalam mengusut kasus ini. 

"Masalh OTT Unila, kita juga tahu OTT baru 2 hari yang lalu tentunya upaya paksa lain kami sedang melakukan ini," ungkapnya saat konferensi pers di Gedung KPK, Senin (22/8/2022). 

BACA JUGA: George M. Hadjoh Pelatih Berprestasi Shorinji Kempo Dilantik Sebagai Penjabat Wali Kota Kupang

Lebih lanjut ia menjelaskan, Tim akan terus bergerak guna menemukan barang bukti lain. 

"Tim kami akan menemukan mungkin dari sisi dokumen-dokumen yang ada, siapa-siapa saja, karena kalau tarifnya 100-350 juta dan sudah terkumpul Rp. 5 Miliar berarti kan bisa dibagi berapa-berapa dan bervariasi," jelasnya. 

Karyoto pun menambahkan, bahwa kasus dugaan suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru di Unila ini akan berkembang lagi. 

"Yang jelas nanti akan berkembang lagi, yang jelas kalau OTT itu pasti banyak anaknya," tuturnya. 

Sementara itu, di Gedung Rektorat Universitas Lampung Tim penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedari pagi pukul 08.00 hingga saat ini pukul 19.48 Wib masih berada dilokasi untuk melaksanakan serangkaian penyelidikan di lokasi gedung tersebut. (Riduan)

BACA JUGA: George M. Hadjoh Pelatih Berprestasi Shorinji Kempo Dilantik Sebagai Penjabat Wali Kota Kupang