Logo Saibumi

Tengok Realita Pendidikan di Pinggiran Kota, Ini Harapan SMAN 11 Bandar Lampung

Tengok Realita Pendidikan di Pinggiran Kota, Ini Harapan SMAN 11 Bandar Lampung

Beberapa tampilan kondisi ruang gedung pendidikan pada SMA Negeri 11 Bandar Lampung. Foto : Ade / Saibumi.com

Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung Menengok keadaan institusi pendidikan di pinggiran kota, berikut singkap harapan dari sekolah terpinggir dan prasarana minim yang berada di ujung kota Tapis Berseri SMA Negeri 11 Bandar Lampung, Kamis (19/7/2024).

SMAN 11 Bandar Lampung adalah sebuah institusi pendidikan Negeri yang lokasinya di pinggir kota berada di pusat pemerintahan kecamatan Telukbetung Timur tepatnya Jl. Re. Martadinata Km. 4 Sukamaju.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dari website resmi dapo.kemdikbud.go.id SMAN 11 Bandarlampung memiliki SDM Guru sebanyak 48 dan Tenaga Kependidikan (Tendik) 15 orang.

BACA JUGA: Jelang Turnamen Bola Voli Kapolri Cup 2024, Pemkab Lampung Selatan Bersama Anggota Kodim Membersihkan Kawasan Gedung Olahraga Wayhandak

Selain itu untuk data sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah ini antara lain, terdapat 19 ruang kelas 1 perpustakaan 6 laboratorim, 8 ruang bangunan, 7 toilet, 1 ruang ibadah 1 Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan sebagainya.

Wakil Kepala SMAN 11 Bandar Lampung, Andri Wira Dharma mengatakan bahwa sekolah ini terkenal dengan sebutan sekolah terujung dan terpinggir di kota tapis berseri.

"Kita ini mulai dari Januari sudah terlalu banyak guru honorer, bahkan, yang belum punya NUPTK gajinya belum terbayarkan, karena terkendala pada anggaran. Keuangan kita tidak memadai," ungkapnya.

"Belakangan ini juga, pagar tembok pembatas sekolah kita roboh dan sampai saat ini belum diperbaiki," jelas Andri.

Meskipun demikian, pihaknya tidak pernah putus semangat untuk mengembangkan serta mengabdi kepada masyarakat agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Andri Wira Dharma menjelaskan, saat ini jumlah peserta didik di SMAN 11 Bandarlampung sekirar lebih dari 500an murid, namun pihaknya tidak terlalu mengharapkan sumbangan biaya pendidikan dari orang tua.

"Kita juga tidak bisa mengandalkan dana dari orang tua, karna kebanyakan siswa di sini berlatar ekonomi kurang mampu, bahkan beberapa murid masih banyak yang belum terlunaskan atau tidak bayar sampai lulus," tutur dia.

Sementara, minimnya prasarana sekolah ini, Ia mengaku bahwa masih banyak ruang bangunan termasuk beberapa kelas belum dapat perbaikan sejak puluhan tahun sehingga tampak tidak layak.

"Banyak atap plafon jebol di beberapa gedung bangunan dengan kerusakan sedang-berat, ruang lingkungan sekolah tampak lesuh dan miris, lalu lab Komputer yang hanya 1 ruang dan peralatan belum madai," papar dia.

Pihaknya berharap kepada pemerintah terutama Disdikbud Provinsi Lampung turut memperhatikan sekolah-sekolah yang berada di pinggiran seperti demikian, agar dapat menunjang kenyamanan lingkungan sekolah dan kegiatan pembelajaran.

"Kita berharap adanya pemerataan tenaga pendidik atau guru, karena di sini masih banyak honorernya. Jadi kami minta Disdikbud lampung untuk lebih memerhatikan, terutama untuk gedung, fisik, dan sarana pembelajaran," pungkasnya (Ade)

BACA JUGA: Jelang Turnamen Bola Voli Kapolri Cup 2024, Pemkab Lampung Selatan Bersama Anggota Kodim Membersihkan Kawasan Gedung Olahraga Wayhandak

Saibumi.com

merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.

Newsletter Saibumi

BERLANGGANAN BERITA