Logo Saibumi

DAMPAK KEKURANGAN VITAMIN D

DAMPAK KEKURANGAN VITAMIN D

Mengapa vitamin D sangat penting ?

Vitamin D adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin D berperan untuk membantu metabolisme tubuh seperti kalsium dan fosfor serta menjaga kesehatan tulang. Vitamin D juga berperan menstimulasi usus kecil untuk menyerap kalsium dan fosfor dari makanan. Ketika tubuh kekurangan vitamin D, organ usus hanya menyerap kalsium dari makanan sekitar 10 – 15 %. Peran vitamin D lainnya adalah menstimulasi sel tulang untuk membentuk kalsium fosfat yang merupakan komponen penting untuk menjaga kepadatan tulang. Bila tubuh terjadi kekurangan vitamin d maka tulang tidak memiliki simpanan kalsium yang cukup sehingga kepadatan tulang akan berkurang.

 

BACA JUGA: Ketua Presidium Organisasi Wanita Katolik RI Elisabeth Sri Puryanti M. Pd Hadiri Diskusi Publik

Manfaat lainnya dari vitamin D untuk tubuh yaitu menjaga fungsi imunitas tubuh dan mengurangi peradangan atau inflamasi yang terjadi di dalam tubuh serta terlibat dalam mengontrol pertumbuhan sel. Vitamin D memiliki sifat antikarsinogenik yang dapat menghambat pertumbuhan dan merangsang kematian sel kanker serta menjaga kestabilan fungsi dari sistem persarafan dan otot tubuh manusia.

 

Apa saja sumber makanan yang mengandung vitamin D ?

Minyak hati ikan, kuning telur, ikan tuna dan beberapa jenis ikan seperti salmon dan ikan lele adalah contoh makanan yang mengandung vitamin D. Selain itu, beberapa produk minuman dan makanan seperti susu, jus jeruk, sereal dan margarin pada umumnya sudah terfortifikasi atau ditambahkan vitamin D untuk mencukupi kebutuhan harian akan vitamin D. daftar komposisi makanan pada umumnya mencantumkan kandungan vitamin D di setiap kandungan produk makanan dalam internasional unit, yaitu 1 mcg vitamin D setara dengan 40 IU.

 

Apakah paparan (berjemur) dibawah sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D ? 

Vitamin D tidak sepenuhnya tersedia di dalam makanan, maka dari itu tubuh kita membutuhkan paparan sinar matahari untuk mencukupi kebutuhan akan vitamin D. Waktu lamanya terpapar sinar matahari untuk mencukupi kebutuhan vitamin D pada seseorang tentunya akan sangat berbeda, tergantung kepada daerah atau tempat tinggal, pemilihan waktu untuk terpapar sinar matahari, usia seseorang dan warna kulit.

 

Tubuh dapat memproduksi vitamin D ketika kulit terpapar sinar UVB dari matahari. Ketika tubuh terpapar sinar matahari maka kolesterol akan diubah menjadi prohormone atau vitamin D3, lalu vitamin D3 akan menuju hati melalui aliran darah dan disimpan di dalam hati dalam bentuk yang tidak aktif yaitu 25-OH vitamin D, setelah itu ginjal akan mengubah senyawa 25-OH vitamin D yang tidak aktif menjadi vitamin D yang aktif.

Kulit mengandung sel melananin, kulit yang berwarna coklat mengandung lebih banyak melanin yang dapat mengurangi kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D. Jika seseorang memiliki kulit yang gelap, maka seseorang tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama terpapar sinar matahari untuk mencukupi kebutuhan vitamin D nya. Namun disarankan, untuk tetap mencukupi kebutuhan vitamin D harian yang berasal dari makanan atau suplemen.

 

Apakah penggunaan Sunblock akan mengurangi kemampuan kulit memproduksi vitamin D ?

Penggunaan sunblock dapat mengurangi kemampuan kulit untuk memproduksi prohormon vitamin D3. Untuk membantu mencukupi kebutuhan vitamin D, maka disarankan untuk berjemur dibawah sinar matahari selama 15 menit.

 

Kapan waktu terbaik berjemur di bawah sinar matahari ?

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, untuk anak atau orang dewasa di Indonesia, cukup terpapar sinar matahari pagi dan sore selama 5 sampai 15 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu. Pengaktifan vitamin D dapat terjadi dengan bantuan sinar matahari. Dianjurkan untuk terpapar sinar matahari diantara waktu pagi sejak terbit sampai pukul 09.00 dan sore pukul 15.00 sampai matahari terbenam selama 10 hingga 15 menit.

 

Berapa Angka Kecukupan Gizi Vitamin D ?

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang angka kecukupan gizi untuk masyarakat Indonesia, kebutuhan gizi vitamin D setiap orang akan berbeda dan disesuaikan dengan umur dan jenis kelamin. Angka kecukupan vitamin D yang dianjurkan untuk bayi usia 0 sampai 11 bulan yaitu 10 mcg per hari, laki – laki usia 10 sampai 64 tahun yaitu 15 mcg per hari, perempuan usia 10 sampai 49 tahun yaitu 15 mcg per hari serta untuk laki – laki dan perempuan usia 65 sampai 80 tahun yaitu 20 mcg per hari. (*)

 

Penulis: dr. M. Agung Prasetya Adnyana Yoga. Mhs Pasca Sarjana Unila dan kini menetap di Bandar Lampung

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Wendy J. Schiff. (2010). Nutrition For Healthy Living Third Edition (Vol. 3). The MC Graw Hill.

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018, October 22). Cukupi vitamin D dan sinar matahari agar mencapai kepadatan tulang yang optimal. Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019. (2019). Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. (*)

BACA JUGA: Ketua Presidium Organisasi Wanita Katolik RI Elisabeth Sri Puryanti M. Pd Hadiri Diskusi Publik

Saibumi.com

merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.

Newsletter Saibumi

BERLANGGANAN BERITA