Logo Saibumi

Menimba Rahmat Allah Pada Hari Kedua Retret Penyembuhan Ilahi di Wisma CB Matow Wayhurik Tanjung Senang

Menimba Rahmat Allah Pada Hari Kedua Retret Penyembuhan Ilahi di Wisma CB Matow Wayhurik Tanjung Senang

Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Sebanyak 150 orang peserta Retret Penyembuhan Ilahi dan para Pembicara dan Tim Doa yakni Lilik Krisiawati, Billy Haryanto, Joppy Taroreh, Yvonne Taroreh dan Tim dari Komunitas Gratia Jakarta, hari kedua Retret Penyembuhan Ilahi pada hari Minggu pagi itu berkumpul di Aula Susteran CB mengikuti kelanjutan sesi retret berikutnya yang digelar sejak Sabtu pagi 24 Maret 2024 .Para pesertanya tidak hanya datang dari Tanjungkarang tetapi dari berbagai kota, seperti Jakarta, Palembang, dan Metro. Demi menimba dan memperoleh Rahmat Kasih Allah dalam retret Penyembuhan Ilahi ini. Minggu, 25 Februari 2024.

Setelah Eski memberikan Sesi Pengantar Sakramen Tobat hari Sabtu dan para peserta menerimakan Sakramen Tobat, maka Hari Minggu ini pembicara dalam Sesi Penyembuhan Fisik dibawakan oleh Yvonne Taroreh menyampaikan antara lain, ada empat bidang penyembuhan yakni, Penyembuhan Rohani (berhubungan dengan dosa / Sakramen Tobat), Penyembuhan Jasmani (fisik), Penyembuhan dari Kuasa Gelap, Penyembuhan Luka Batin, yaitu masalah-masalah masa lampau, kepahitan, dendam, benci, kekecewaan dapat juga mengakibatkan sakit fisik. Sedangkan penyembuhan ada dua macam yakni penyembuhan Kodrati (dengan obat-obatan) dan penyembuhan Adikodrati yakni penyembuhan IIahi.

BACA JUGA: Menimba Rahmat Allah Pada Hari Pertama Retret Penyembuhan Ilahi di Wisma CB Matow Wayhurik

"Saya sendiri sudah mengalami penyembuhan adikodrati seperti yang baru saja saya kisahkan tadi. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil", tandasnya.

 

Dijelaskan pula bahwa penyembuhan dapat terjadi karena, datang pada Yesus dan percaya, merendahkan hati, sujud menyembah, pasrah dan berserah pada Yesus. Juga, kata-kata positif, tidak bersungut-sungut, mengucapkan syukur, serta menanti dengan sabar.

Sedangkan proses penyembuhan fisik ada bermacam-macam, yakni, "Ada yang prosesnya langsung sembuh, ada yang bertahap, ada yang butuh jangka waktu, dan juga ada penyembuhan dari jarak jauh", papar Yvonne.

 

Joppy Taroreh sendiri mengingatkan bahwa "dosa bila sudah mengikat kita satu kali mungkin mudah melepaskannya namun jika sudah berkali-kali maka akan sangat sulit dilepaskan", ucapnya, sambil memberikan perumpamaan peragaan mengikatkan ujung kain selendang berulang kali ke leher Rince, salah seorang peserta."

Selanjutnya para peserta yang membutuhkan penyembuhan fisik bangkit berdiri masuk dalam sesi mohon didoakan untuk penyembuhan fisik. Tim pendoapun siap mendoakan.

 

Retret ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi pada hari Sabtu pagi dan ditutup dengan Perayaan Ekaristi Minggu siang yang dipimpin oleh Pastor Pendamping Kelompok Devosional Keuskupan Tanjungkarang, RP. Anggoro Ratri, SCJ., yang mengingatkan pada peserta "Pada akhirnya apapun proses penyembuhan yang Anda alami semuanya adalah baik adanya. Maka yang bisa diambil pada momen ini adalah bersyukur mengalami hari yang indah selama dua hari. Ketika pulang semakin bersyukur, lega, mampu untuk melihat dunia ini dengan kacamata yang baru, kacamata kasih. Apapun diri anda, dan bagaimana pun prosesnya, anda harus semakin berkembang dalam hidup. Sebab Anda adalah pribadi yang berharga di mata Tuhan", pungkasnya.

BACA JUGA: Menimba Rahmat Allah Pada Hari Pertama Retret Penyembuhan Ilahi di Wisma CB Matow Wayhurik

Saibumi.com

merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.

Newsletter Saibumi

BERLANGGANAN BERITA