Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Gentiaras gelar Pelatihan Eco Enzyme di Biara Susteran Hati Kudus (HK), Teluk Betung. Acara ini menjadi bukti komitmen BEM dalam mengedukasi dan melibatkan mahasiswa dalam upaya pelestarian lingkungan. Jumat, 1 Desember 2023. 

Pelatihan ini langsung diberikan oleh Sr. Vincent dimulai dari proses pembuatan dan manfaat Eco Enzyme. Kegiatan ini berhasil menciptakan kesadaran akan manfaat pengolahan sampah organik dari buah-buahan dan sayuran untuk Mahasiswa STIE Gentiaras.

BACA JUGA: Wakil Bupati Lampung Tengah Pimpin Apel Mingguan

Kegiatan ini bertujuan agar kita bisa memanfaatkan sampah sampah organik tersebut dengan baik, dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat juga, selain itu kita semua dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

BEM STIE Gentiaras terus menunjukkan peran aktifnya dalam menginisiasi kegiatan berbasis lingkungan. Kali ini, mereka menyelenggarakan pelatihan Eco Enzyme sebagai upaya konkrit untuk memotivasi mahasiswa dalam mengelola sampah organik secara kreatif dan ramah lingkungan.

Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa STI Gentiaras khususnya yang sedang magang BEM di Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Hal ini menciptakan suasana yang dinamis dan memungkinkan pertukaran ide serta kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah lingkungan.

Ketua BEM STIE Gentiaras, Vicentia Vika Ardilia menyampaikan pelatihan Eco Enzyme ini merupakan program kerja matriks dari BEM periode 2023-2024. Tujuan Diadakan nya pelatihan Eco Enzyme ini yaitu agar kita sebagai mahasiswa dapat menjadi agent of change, agen perubahan untuk lingkungan menjadi bersih dan sehat.

“Setelah melakukan pelatihan Eco enzyme bersama suster Vincent, kami juga akan melaksanakan pelatihan kepada masyarakat, untuk pengenalan tentang ECO enzyme kepada masyarakat,” ujar Presiden BEM STIE Gentiaras 2023/2024. 

Para mahasiswa/mahasiswi pelatihan dibimbing melalui proses langkah-demi-langkah dalam pembuatan Eco Enzyme. Mereka belajar tentang pemilihan sampah organik yang tepat, perbandingan bahan, dan tahapan fermentasi yang benar. Selain aspek praktis, pelatihan juga memberikan wawasan tentang dampak positif penggunaan Eco Enzyme terhadap lingkungan.

Presiden BEM STIE Gentiaras, Vicentia Vika Ardilia berharap Eco Enzyme ini semakin di kenal banyak orang, dengan begitu masyarakat luas dapat memanfaatkan limbah limbah organik dari rumah tangga maupun dari lingkungan pasar untuk dijadikan barang yang bermanfaat.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa BEM STIE Gentiaras bukan hanya sebagai wadah perwakilan mahasiswa, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berperan aktif dalam membentuk generasi mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan.

BACA JUGA: Wakil Bupati Lampung Tengah Pimpin Apel Mingguan