Logo Saibumi

Dugaan Penganiayaan Alumni IPDN di Kantor BKD Lampung, Apakah Terekam CCTV? Ini Penjelasannya 

Dugaan Penganiayaan Alumni IPDN di Kantor BKD Lampung, Apakah Terekam CCTV? Ini Penjelasannya 

Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Peristiwa dugaan penganiayaan yang terjadi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung memasuki babak baru. 

 

Polresta Bandar Lampung telah memeriksa enam orang saksi dalam kasus dugaan yang korbannya para Alumni IPDN itu. 

BACA JUGA: Semangat Wanita Katolik RI Peduli Kelestarian Lingkungan

 

"Kita telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), selanjutnya kita melakukan sedikit pengamatan observasi sehingga kita mendapatkan petunjuk, dan kita mengundang 5 orang dan 1 orang rekan korban," ungkap Kasatreskrim Polres, Kompol Dennis Arya Putra. 

 

Lebih lanjut Disampaikan Dennis, kedepannya pihaknya akan kembali melakukan pemanggilan saksi guna mengidentifikasi peristiwa pidana yang terjadi. 

 

"Tapi, yang jelas kami melakukan penyelidikan secara mendalam untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi. Nanti akan ada proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut terkait kasus ini," jelasnya. 

 

Disinggung, soal kondisi terkini korban berinisial AF yang saat ini masih dilakukan perawatan intensif oleh pihak rumah sakit. 

 

"Korban masih dirawat di Rumah Sakit, korban sudah membaik. Namun, masih mendapatkan perawatan intensif dari kedokteran," tuturnya. 

 

Kemudian, soal korban yang mengalami luka lebam di bagian dada. 

 

"Ada sedikit tanda-tanda merah, diduga dari hasil penganiayaan yang kembali masih diduga dilakukan oleh Terlapor (DRZ). Itu, masih dalam pendalaman-pendalaman kami, kami juga berkoordinasi dengan dokter apa saja penyebab dari luka-luka yang dialami korban," ujar Kasat. 

 

Selanjutnya, hasil olah TKP yang dilakukan pihaknya dijelaskan Kasat, bahwa kepolisian menemukan petunjuk-petunjuk termasuk tentang CCTV yang tidak merekam saat peristiwa berlangsung. 

 

"Kami menemukan beberapa petunjuk dan beberapa barang bukti yang kita dapatkan sebagai petunjuk dan sebagai landasan dalam penyelidikan dan penyidikan nanti," ditambahkan Kasat. 

 

"Sementara kita cek CCTV yang ada, berdasarkan keterangan, CCTV nya tidak merekam. Tetapi kita sudah ambil keterangannya sejak kapan tidak merekam, apakah itu rusak, kapan rusaknya itu sudah kita dalami," sambungnya. 

 

Sementara, terkait apakah ada dugaan pelaku lain, Kasat menambahkan, hingga saat ini terlapor dalam kejadian tersebut baru satu orang. 

 

"Kita masih dalami, yang jelas dalam setiap terjadinya perbuatan pidana wajib ada siapa yang bertanggung jawab," pungkasnya. (*)

BACA JUGA: Semangat Wanita Katolik RI Peduli Kelestarian Lingkungan

Saibumi.com

merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.

Newsletter Saibumi

BERLANGGANAN BERITA