Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Minggu, 23 Juli 2023 di GSG Gentiaras Way Halim Komisi Keluarga Keuskupan Tanjungkarang, gelar Perayaan Hari Kakek- Nenek dan Lansia Sedunia III dengan tema " Rahmat- Nya Turun Temurun " yang diambil dari Lukas 1: 50.

Perayaan Hari kakek - Nenek dan Lansia Sedunia III ini diawali dengan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan lagu Mars Kakek Nenek, Jingle Keluarga, Doa pembukaan oleh Bpk. Stepanus Dian Admaja serta sambutan Ketua Panitia oleh Bpk Kriswantoro didampingi Bu Ning sebagai perwakilan Pasutri.

BACA JUGA: Hasil Lengkap Babak Penyisihan Lomba Pidato Bahasa Mandarin se-Provinsi Lampung

Sejumlah 530 orang peserta terdiri dari Kakek- nenek dan Lansia hadir di GSG Gentiaras Way Halim. Acara ini didukung oleh seluruh Pastor yang berkarya di Keuskupan Tanjungkarang, terbukti seluruh perwakikan dari masing-masing paroki dan Stasi hadir, diantaranya peserta terbanyak dari Paroki Metro berjumlah sekitar 130 orang, dan perwakilan dari para biarawati komunitas HK, FSGM, dan CB.

Kegiatan perayaan ini dimeriahkan juga dengan permainan Sambung Lanjut Kata dan Lamento Bachaca Dance persembahan dari Peserta yang hadir. Pemberian tali kasih bagi pasutri yang ulang tahun pernikahannya bulan Juli ini, dan pasutri yang usia pernikahannya mencapai 60 tahun ke atas bersama pasangannya yang masih ada, peserta semakin bersuka cita karena bertepatan pula dengan hari ulang tahun Romo L. Totok Subianto yang jatuh tanggal 23 Juli.

Puncak acaranya adalah Perayaan Misa Kudus dan penerimaan Minyak Suci.Perayaan Ekaristi Bersama Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo Uskup Keuskupan Tanjungkarang bersama RD. Anjarsi, RD Widarman, RD Sutrisno, RD Philipus Suroyo, RD. Piet Yunanto, RD. Ucok, RD Totok , Yulius Sukamto SCJ, Ign. Suprianto MSF dan Diakon Agung.

Dalam homilinya Mgr. Avin mengingatkan pesan Bapa Paus Fransiskus tentang Perayaan Hari Kakek- Nenek dan Lanjut Usia Sedunia III ini dimaksudkan menjadi tanda harapan walaupun kecil namun berharga bagi mereka dan seluruh Gereja. Hidup kita perlu dihayati secara penuh. Persahabatan dengan orang yang lebih tua dapat membantu orang muda melihat kehidupan tidak hanya dari sudut pandang masa kini, sehingga menyadari tidak semua hal yang terjadi itu tergantung pada diri dan kemampuan mereka.

Kehadiran orang muda dapat menimbulkan harapan bahwa pengalaman hidup mereka tidak akan hilang dan impian mereka akan terwujud.

Tema perayaan hari ini diambil dari magnificat Maria, Roh Kudus yang turun atas Maria ( bdk. LUKAS 1: 39-56 ) mendorongnya untuk mengidungkan magnificat, dimana Maria mengatakan bahwa rahmat Tuhan turun temurun. Roh yang sama juga memberkati dan menyertai setiap perjumpaan antar generasi, antar kakek- nenek dengan cucu, antara orang lanjut usia dengan orang muda.

Mgr. Avin mengingatkan , " Penting pandangan orang Katolik orientasinya pada Sang Juru Selamat, benih- benih kebaikan harus terus menerus diwariskan karena kasih dari Allah untuk kita dan kakek - nenek tidak berkesudahan, rahmat Allah senantiasa mengalir dari orang-orang yang dipilih Allah " Pungkasnya.

Pekerjaan Gereja tidak pernah berhenti yaitu memberi perhatian pada orang-orang yang menjadi korban kemajuan zaman ini seperti orang yang berkebutuhan khusus para jompo, Lansia yang tidak mendapat perhatian karena kesibukan keluarga harus bekerja ,kaum papa yang tersingkirkan oleh kemajuan zaman ini.Saatnya mereka harus dirangkul, diperhatikan kembali dalam perjumpaan yang penuh kasih. Tandas Mgr. Avin.

Perayaan ini diakhiri dengan berfoto dan makan siang bersama Bapa Uskup dan para Pastor yang hadir.

BACA JUGA: Hasil Lengkap Babak Penyisihan Lomba Pidato Bahasa Mandarin se-Provinsi Lampung