Saibumi.com (SMSI), Jakarta - Nayla Afiyah Sharfina Aswari (18) semester I Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti di Jakarta, dan Naurah Ramadhani Aswari (16) SMA Haighscope di Jakarta, keduanya merupakan Putri mantan Bupati Lahat H. Saifudin Aswari Rivai, S.E. yang juga Mantan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PERKEMI) periode 2018 - 2022.

Dua saudara ini, memohon izin dan doa untuk berangkat Kejuaraan Dunia Shorinji Kempo “World Taikai” di Tokyo, Jepang.

BACA JUGA: Prof Mukri Sebut 22 Persen Warga NU Pilih PDI Perjuangan 

“Alhamdulillah, ikut Shorinji Kempo sejak umur 4 tahun dan mengikuti kejuaraan Kempo sejak tahun 2015 silam,” ungkap Nayla didampingi Naura. 

Dijelaskan Nayla dan Naura, dengan mengucap syukur Alhamdulillah, selama ikut dalam Kejuaraan Kempo telah mengumpulkan kurang lebih puluhan medali Emas dan Perak.

“Ada sekitar 20 medali Emas dan 2 medali Perak, kami selalu berpasangan dalam mengikuti diberbagai Kejuaraan Kempo dan di tahun 2017 kami pasangan menjuarai dunia di Satmateo Amerika Serikat (AS) dari Atlet Pletda DKI Jakarta,” jelasnya. 

Nayla dan Naura yang merupakan jebolan sekolah Abatasa Kabupaten Lahat, mengaku sangat menyukai Beladiri Shorinji Kempo dan semua ini untuk berjaga-jaga dimasa depan.

“Sedikit kesusahan, mulai menjaga pola makan dan mengatur waktu untuk kuliah dari Pagi sampai dengan Sore Kuliah. Sedangkan, Naura mengaku sama karena, saya masih duduk di SMA Haighscope di Jakarta,” ujarnya. 

Terakhir dua bersaudara ini meminta, doa kepada seluruh masyarakat untuk persiapan berangkat mengikuti Kejuaraan Taikai Shorinji Kempo di Tokyo Jepang yang akan dilaksanakan pada tanggal 6 – 12 Oktober 2023.

“Tetap Optimis, dan harapan selalu memberikan nama terbaik Jakarta khususnya Kabupaten Lahat,” pungkasnya.

Sementara, H.Saifuddin Aswari Riva’i SE mengaku, sangat beruntung memiliki Putri nya yang ikut dalam Kejuaraan tersebut. 

“Alhasil, kedua putri saya ini percaya diri, dengan memiliki kepercayaan sehingga, saya percaya saat mereka keluar, percaya diri, disiplin, tegas, dan kuat,” kata Pak Wari (panggilan akrabnya).

Namun, terkadang sambungnya sesekali sedikit sedih, saat melihat kedua putrinya pergi naik Taksi ketika hendak bersekolah dan selesai sekolah pukul 17.00 WIB langsung berangkat ke Dojo berlatih dan sampai dirumah sekitar jam 22.00 WIB seminggu tiga kali.

“Tapi, saya tetap bangga kepada kedua Putrinya. Positif anak-anak habis waktu untuk kuliah dan berlatih di Dojo, sehingga, tidak ada lagi waktu lain. Semua ini merupakan, tabungan kesehatan dihari tua buat mereka,” tandasnya. (*)

BACA JUGA: Prof Mukri Sebut 22 Persen Warga NU Pilih PDI Perjuangan