Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung, Kamis, 13 Oktober 2022 Persekutuan Doa Karismatik Katolik ( PDKK) Santa Lucia Paroki Kristus Raja- Katedral Tanjungkarang- Lampung mengadakan kegiatan Persekutuan Doa, Pujian dan Penyembahan Tahun Komunitas Basis Gerejawi di Gedung Serba Guna Vila Citra Tanjungkarang - Lampung

Maksud diadakannya kegiatan persekutuan doa ini adalah untuk menggajak umat bersatu dalam pujian dan penyembahan, mendorong umat menggereja melalui Komunitas Basis Gerejawi (KBG) dilingkungan, dengan semangat cinta kasih, membangun iman Katolik.

BACA JUGA: Ketika Lima Kilogram Narkoba Diubah Jadi Tawas, Begini Kronologis Penangkapan Teddy Minahasa

Albertus Hendri Ketua Badan Pelayan Keuskupan (BPK) saat ditemui menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah menggiatkan segenap umat dengan cara baru hidup menggereja lewat Komunitas Basis Gerejawi, ke dalam penyadaran akan persatuan mereka dengan Allah.

Menyembah Allah beralih dari berpusat pada diri sendiri menuju berpusat pada Allah, agar iman tidak mudah rapuh, dapat saling menguatkan, meneguhkan ,semakin saling peduli , bersaudara dan empati pada sesama, sehingga lebih mengenal kasih Allah dan lebih mengasihi Allah. 

Kegiatan ini menghadirkan Pastoral Sekolah Yayasan Xaverius Bandar Lampung yakni Romo Andreas Sunaryo PR sebagai pembicara.dengan tema " Cara Baru Hidup Menggereja".

Pastor Andreas Sunaryo PR dalam pembicaraannya mengingatkan , sangat penting di zaman ini umat meneladani cara hidup jemaat perdana lewat cara hidup baru menggereja yaitu melalui Komunitas Basis Gerejawi (KBG). Dengan menjadikan KBG sebagai cara menggereja, umat akan semakin hidup rukun bersatu padu, seiring sejalan, senasib sepenanggungan, saling menghormati dan menghargai, meretas setiap sikap diskriminatif dan sektarian, sehingga menjadi bagian yang tak terpisahkan satu sama lain. 

Menghidupi ajaran cinta kasih Yesus, tidak ada lagi orang yang merasa asing atau terasingkan dalam komunitas mereka, tidak ada yang menderita luput dari belarasa sesama. Cara hidup baru KBG ini harus terus dihidupi supaya umat tidak lagi pastor sentris, atau memilih - milih pastor saat ingin ikut Misa Kudus. Pastor adalah alter Kristus, apapun kondisinya Misa Kudus yang persembahkan adalah "sah", tandasnya. 

Ignasius Siswanto Setiawan Wakil Koordinator 1 Badan Pelayan Keuskupan Pembaharuan Karismatik Katolik yang turut hadir malam itu ditempat yang sama menyampaikan bahwa harapannya umat dapat semakin bertumbuh dalam iman melalui cara hidup baru KBG , sehingga meskipun Pastor nya pindah Gereja tetap hidup.

Kegiatan malam hari itu dihadiri lebih dari enam puluh orang peserta dari berbagai paroki dan stasi dengan panitia dan Worship Leader Yohanna Fransisca Nelly bersama the singers.

BACA JUGA: Ketika Lima Kilogram Narkoba Diubah Jadi Tawas, Begini Kronologis Penangkapan Teddy Minahasa